Header Ads

Pembekalan Bagi 130 Da'i dan Da'iyyah Dewan Da'wah Islamiyyah Indonesia

MARWAH.ID - BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa) STID Mohammad Natsir dan Bidang Penempatan dan Pembinaan Da’i Dewan Da’wah adakan pembekalan bagi 130 Da’i dan Da’iyah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia di Aula Sakinah, Komplek Muslimat Center Cipayung Jakarta Timur. Kegiatan ini diselenggarakan selama 3 hari terhitung dari tanggal 02, 03 dan 05 Agustus 2023 bertepatan pada tanggal 15,16 dan 18 Muharram 1445 H.

Acara pembekalan yang dilaksankan pada hari pertama dimulai pukul 08.00-17.30, acara pertama diawali dengan pembukaan yang disampaikan oleh Ustadz Mohammad Firdaus, M.Kom.I selaku Ketua Bidang Penempatan dan Pembinaan Da’i Dewan Da’wah. Kemudian dilanjutkan dengan sesi dauroh bersama Syeikh Madinah yang menyampaikan bahwa pekerjaan yang dilakukan seorang da’i ialah pekerjaan yang sangat luar biasa. Acara dilanjutkan oleh Dr. Dwi Budiman Assiroji M.Pd.I selaku ketua STID Mohammad Natsir, dalam penyampaiannya beliau mengutarakan bahwa ada 3 prinsip da’wah yang harus dijalankan selama melaksanakan tugas pengabdian, diantaranya; pertama, kemanapun ditugaskan ingatlah bahwa di pundak kita ada nama STID Mohammad Natsir & Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia. Kedua, kemanapun kita ditugaskan ingatlah bahwa kita memiliki satu tujuan yang sama. Dan ketiga, bersabarlah dalam menjalani hidup berjama’ah karena kita pasti akan menemui adanya pergesekan dengan orang lain. 

Dilanjutkan dengan penyampaian yang diberikan oleh Ustadz Ujang Abidin, S.Sos selaku perwakilan dari Hudaya Safari mengenai Sosialisasi PT. Hudaya Safari Tour & Travel, yang mana dalam penyampaiannya beliau mengutarakan bahwa seorang da’i harus membangun orientasi akhirat. Acara di hari pertama diakhiri dengan penyampaian mengenai Sosialisasi Panduan Pengabdian yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Firdaus, M.Kom.I.

Pada hari kedua yang dimulai pada pukul 08.00-17.30, dengan pemateri Ustadz Ujang Habibi, M.Pd.I yang menyampaikan Seputar Pendidikan Dewan Da’wah. Dalam penyampaiannya beliau mengutarakan bahwa Dewan Da’wah berkonsentrasi pada dua program yakni da’wah dan pendidikan. Sebelum melanjutkan ke sesi berikutnya, panitia mengutarakan bahwa Dr. Adian Husaini, M.Si selaku ketua umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia berhalangan hadir dan akan mengganti waktu pertemuan di hari Senin, 07 Agustus 2023. Maka, acara kembali dilanjutkan dengan sesi pengarahan dan teknisi mengenai kepenulisan dan dokumentasi laporan pengabdian yang disampaikan oleh Laznas Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, dan pada sesi ini acara diselingi dengan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Rumah Sehat Baznas yang bekerjasama dengan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia. Dan acara di hari kedua diakhiri dengan sesi tanya jawab dari para peserta kepada pemateri.

Kemudian, acara kembali dilaksanakan pada hari ketiga dengan pemateri Ustadz Avid Sholihin, MM selaku Sekretaris Umum DDII 2015-2025 yang menyampaikan materi mengenai Kedewan Da’wahan. Beliau menyampaikan bahwa da’i dan da’iyah dewan da’wah haruslah dapat menjawab 3 hal utama, yakni apa dan siapa DD? Apa visi dan misi DD? Dan bagaimana kepengurusan DD?. Setelah penyampaian materi, acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian mengenai pengalaman yang dialami oleh Ustadz Andrian ketika mengabdi di pedalaman sebagai da’i Dewan Da’wah. Kemudian acara diakhiri dengan sesi pengumuman mengenai SK penempatan tugas da’wah bagi para da’i dan da’iyah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Alumni STID Mohammad Natsir .

Pada Senin, 07 Agustus 2023 Dr. Adian Husaini, M.Si menyampaikan dalam tausiahnya bahwa seorang da’i memiliki misi khusus, sebagaimana misi Rassulullah yaitu membawa rahmat kepada seluruh alam. Maka kita sebagai seorang da’i haruslah menjadi khoiru ummah, yang beramar ma’ruf dan nahyu anil munkar, karena kita tengah mengemban misi yang agung dan mulia. Dalam penyampaiannya beliau juga mengatakan bahwa da’i yang ditugaskan sesungguhnya ia tengah menapaki jenjang pendidikan paling penting setelah pendidikan yang dilaksankan di STID Mohammad Natsir. Inilah yang disebut sebagai the real University yang mengemban tugas nyata di tengah umat dan menjadi problem solving bagi umat. Sebelum mengakhiri tausiyahnya beliau mengoreksi 2 karya yang dibuat oleh 2 orang da’i dan berpesan agar seorang da’i dan da’iyah harus menguasai teknik kepenulisan.


(Mega Octavia/MARWAH)

Tidak ada komentar