Header Ads

Worldview Islam Dasar Keberhasilan

 


وَقَالُوا۟ مَا هِىَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ إِلَّا ٱلدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

”Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS.Al-Jatsiyah:24)

Sebuah ayat yang menunjukan bahwa ada sebagian dari manusia yang mengagungkan dunia, menganggap bahwa dunia yang mereka injakan kakinya ini adalah kehidupan yang nyata yang harus diperjuangkan supaya mendapatkan kepuasan. Mereka lupa dengan tujuannya diciptakan oleh Allah swt. Dan tempat kembalinya setelah kematian. Segala kemegahan dan pernak-pernik dunia membuatnya hilang akan kesadaran, pangkat dan pujian manusia seuatu hal yang membanggakan,mencari kesenangan dan kebahagiaan dengan prinsip muda foya-foya, tua kaya raya. 

Jika pandangannya tentang hidup hanya sekedar kebahagiaaan dunia yang materialis, hanya tentang bagaiman mengenyangkan perut dan menuntaskan nafsu, maka apa bedanya dengan hewan yang tidak memiliki akal?

Maka dari itu, dalam hal ini pentinglah worldview atau sistem pandangan hidup yang benar harus kita hadirkan dalam kehidupan. Untuk worldview sendiri banyak cendikiawan yang menjadikannya sebagai bahan penelitian, dan worldview ini sudah terkenal didunia baik barat maupun timur walau dikenal dengan istilah kata yang berbeda, seperti Al-mabda’ Al-Islamiy, at-tashawwur al-Islamiy, ru’yatu-l-Islamiy, atau bahkan nazharaat al-Islamiyyah.

Al-Mawdudi seorang mayor pemikir islam abad ke-20 mendefinisikan Islam sebagai sebuah sistem Pandangan hidup dimulai dari konsep keesaan Tuhan Asy-syahadah yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan di dunia. Sedangkan Prof. Syed Muhammad Naquib Al-Attas islam adalah pandangan tentang realitas dan kebenaran yang menjelaskan tentang hakekat wujud.

Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa pandangan islam itu memiliki dua dimensi yaitu fisik dan metafisik. Dari kenyataan yang terjadi sampai pada kebenaran untuk mencapai pada sesuatu yang tampak nyata ataupun tidak.

Maka dari itu worldview islam telah lahir jauh ketika abad 7 M ketika wahyu yang berasal dari Allah swt diberikan kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara malaikat Jibril yang berisi tentang kabar gembira dan peringatan ini untuk disebarkan kepada seluruh manusia. Dua unsur yang akan kita dapatkan saat melihat worldview islam ini yaitu unsur kemanusiaaan dan ketuhanan. Dalam hal ini al-Qur’an kemudian menjadi sumber ilmu yang diteliti oleh para cendikiawan untuk mengetahui segala hal yang ada dibumi sehingga munculah berbagai macam disiplin ilmu, konsep dan metode keilmuan semakin menyebar diseluruh kalangan manusia

Sedangkan worldview barat lebih bertumpu pada hasil pemikiran manusia yang tidak memiliki sumber yang jelas, selain itu mereka hanya berbicara mengenai apa yang masuk akal tentang unsur yang berkaitan dengan manusia dan apa yang terlihat secara kasat mata oleh pancaindra.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa worldview islam bertumpu pada al-Qur’an atau wahyu yang mengandung unsur ketuhanan dan kemanusiaan, artinya ada aspek batin dan fisik, sedangkan worldview barat bertumpu pada pemikiran yang berasal dari manusia dan hanya memiliki unusur kemanusiaan dan hanya menghadirkan aspek fisik.

Dapat kita lihat dalam kehidupan misalnya saat berpakaian, maka ketika pandangan hidup manusia itu adalah islam tentu dia akan menutup auratnya dengan rapih sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah swt. Dalam QS. Al-ahzab ayat 59

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin"Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang.”

Jika merujuk pada ayat ini maka sudah pastilah seorang yang memiliki worldview yang baik dia akan menutup auratnya dengan sempurna, selain menaati perintah Allah juga mendapatkan manfaatnya langsung Ketika didunia yaitu akan mudah dikenali dan terjaga kehormatannya. Namun, jika pandangannya berkiblat kebarat, maka apa yang ia lakukan sebaliknya yaitu fashion yang digunakan adalah apa yang sedang trending sesuai dengan nilai pandangan manusia, glamour, bahkan tidak menutup semua auratnya kecuali hanya sedikit.

Contoh lain adalah memaknai kebahagiaan, sebagaimana telah disinggung diatas bahwa saat manusia menganggap bahwa materialis adalah tolak ukur kebahagiaan dan kesuksesan manusia di dunia maka dapat disimpulkan bahwa dia memaknai dunia ini hanya dengan konsep pemikiran manusia yang sangat sempit karena tidak menghadirkan kebahagiaan ruhiyah dalam dirinya. 

Namun saat islam memandang kebahagiaan ini adalah saat dia mencapai kesyurga-Nya yaitu

فَمَنۡ زُحۡزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدۡخِلَ الۡجَـنَّةَ فَقَدۡ فَازَ ‌ؕ وَمَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الۡغُرُوۡرِ

“Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya. (QS. Ali Imran:185)

Tentulah apa yang ia kejar di dunia ini tidak lain hanya sebagai wasilah mendatangkan dirinya pada hakikat kemenang itu sendiri yaitu Syurga-Nya Allah swt.


(Delis Puspitasari)

Tidak ada komentar