Header Ads

International Dakwah Conference


International Da'wah Conference merupakan seminar da'wah gabungan yang diselenggarakan oleh STID Mohammad Natsir dan beberapa lembaga pendidikan perguruan tinggi di antaranya, yaitu Southest Asia Academic Mobility (SEAAM), Syafi'iyyah Islamic University (UIA) Jakarta, STAI At Taqwa Bekasi, Indonesia Institute of Higher Islamic Learning (SATINDO) Jakarta, pada tanggal 25 Juli 2020. 

Hal menarik dalam seminar Da'wah Internasional ini, yaitu para pembicara yang merupakan pakar dalam bidangnya, terlebih sebagian pembicara merupakan warga negara asing yang berasal dari mancanegara yaitu Malaysia, Brunei Darussalam dan Pakistan

Acara yang bertajuk _"Webinar by Discussing Current Issues Related to Da'wah and Its Relation to The Situation and Conditiond of The Covid 19 Pandemic"_ di laksanakan  melalui media aplikasi Zoom dan Live Streaming YouTube Dakho TV serta UIA TV. 

Dalam webinar ini, _International Da'wah Conference_ menghadirkan 31 pembicara yang terbagi dalam 5 sesi, terjadwal mulai pukul 07.30 hingga pukul 21.30 WIB dengan ratusan peserta yang terdaftar melalui _google form_ yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara. 

Webinar yang dibuka dengan kalimat pembuka oleh Dean of FAI UIA, DR. Khairan M. Arif, M.pd ini, mempersembahkan 5 Sub Tema besar yang disampaikan dalam 5 sesi pada conference, yaitu :
Tantangan Da'wah di Era _New Normal_, Teknologi dan Management Da'wah, Da'wah Untuk Komuniti Development, Da'wah dan Pendidikan Islam Dari Pandemi Covid 19, Moderisasi Islam Dalam Da'wah

Dari ke 5 tema ini dapat  disimpulkan bahwa da'wah adalah proses penyelamatan manusia dari berbagai persoalan yang merugikan, dan juga merupakan kerja dan karya besar manusia baik secara individual maupun sosial yang dipersembahkan kepada Sang Pencipta dan sesama. Sebuah kerja sadar dalam rangka menegakkan keadilan, meningkatkan kesejahteraan, menyuburkan persamaan, mencapai kebahagian berdasarkan sistem yang disampaikan Allah _Subhanahu Wata'ala_  Dan tentunya dilakukan secara fleksibel dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas digital,

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh salah satu Narasumber  _"The generation of digital natives and the digital immigrant who succesfully adapted to the digital era will be a majority of the mad'u in this period.  They are called Digital Mad'u,"_
(Dr. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I. Head of Mohammad Natsir Institute of Da'wah).

Lalu acara seminar ini ditutup dengan _Keynote speaker_ oleh Rektor UIA Dr. Masduki Ahmad, SH. MM. Dalam kalimat penutupnya, beliau menyampaikan,"Kita harus memutus mata rantai pandemi namun tidak boleh memutus ilmu pengetahuan. Karena saat ini dunia Islam dalam keadaan lemah dan masih terpaku pada sumber daya alam. Yang seharusnya sudah fokus pada produksi ilmu pengetahuan yang dapat di konsumsi dunia."

Demikian, semoga menjadi asumsi yang bermanfaat.

(Novi Indiana/Marwah)

Tidak ada komentar