Header Ads

AKSI MAHASISWA BUKAN AKSI MANUSIA BODOH

AKSI MAHASISWA BUKAN AKSI MANUSIA BODOH

"Mahasiswa bukan manusia bodoh, dia adalah generasi terpelajar. Kita turun sebagai gerakan intelektual" ini adalah ucapan tegas nan tenang dari Fatur (Muhammad Atiatul Muqtadir), ketua BEM UGM saat diundang oleh acara Indonesia Lawyer Club (ILC) untuk meluruskan aksi yang saat ini memanas di berbagai daerah terkait penolakan untuk disahkannya RUU KUHP.

Menilik perkataan Fatur, ada beberapa kata yang bisa dikaji yaitu mahasiswa, manusia bodoh, gerakan terpelajar, dan gerakan intelektual. Mahasiswa dapat dikatakan sebagai sebuah komunitas yang menarik, dia belum terkontaminasi oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan, karenanya dapat dikatakan bahwa mahasiswa harus memiliki idealisme, yaitu suatu kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna kebenaran tersebut.

Kemudian manusia bodoh, dalam KBBI kata bodoh bermakna kata sifat yang yang artinya tidak lekas mengerti, tidak mudah tahu atau tidak dapat (mengerjakan dsb).

Lalu ada kata gerakan yang merupakan kata benda yang berasal dari kata gerak yang ditambah akhiran -an yang artinya pergerakan [kata benda = kebangkitan (untuk perjuangan atau perbaikan)], usaha, atau kegiatan dalam lapangan sosial (politik dsb).

Setelah itu ada kata terpelajar, yaitu sebuah kata kerja bentuk lampau yang memiliki arti telah mendapat pelajaran (disekolah), sedangkan intelektual adalah sebuah kata sifat yang artinya cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan, dan intelektual juga bisa berupa kata benda yang berarti (yang) mempunyai kecerdasan tinggi; cendekiawan.

Dilihat dari makna setiap kata yang diucapkan oleh Fatur, semua itu bukan hanya kalimat asal yang diucapkannya hanya untuk menarik perhatian dan decak kagum semata. Namun, juga kalimat padat yang menggambarkan karakter dari pengucapnya. Dapat disimpulkan maksud dari kalimat yang diucapkan oleh Fatur adalah bahwa mahasiswa adalah komunitas netral yang menilai suatu perkara berdasarkan penilaian objektif, bukan manusia bodoh yang tidak dapat membaca dan memahami suasana hingga mudah untuk dibodohi dengan retorika ataupun kata-kata kiasan politik semata. Karena mahasiswa adalah kaum terpelajar yang telah mengenyam lebih dari dua jenjang pendidikan dan masih bertahan dan tetap melanjutkan di jenjang perguruan tinggi supaya mampu menjadi perisai bagi keutuhan NKRI sekaligus kritikus pemerintah terhebat kala para kritikus senior justru menutup mata dan mengabaikan kerugian dan penderitaan rakyat.

Karenanya aksi mahasiswa yang telah _viral_saat ini bukanlah aksi manusia bodoh, mengingat siapa yang turun untuk beraksi adalah kalangan terpelajar dan intelektual yang tahu pasti dengan apa yang mereka lakukan saat ini. (Sri Rahayu/MARWAH)

Tidak ada komentar