Header Ads

Generasi Milenial Bertakwa, Siap?




Generasi Milenial Bertakwa, Siap?

             
Kita tidak akan menemukan kata perbudakan atau seseorang yang dijadikan budak di masa kini, masa yang disebut abad pertengahan, era modern, dan era milenial ini. Allah ta’ala telah membebaskan perbudakaan tersebut melalui risalah suci yang diamanahkan kepada para Rasul yang diutus-Nya. Dimana ada Islam, maka disitulah tegak kemerdekaan. Dan seluruh anak cucu Adam patutlah bersujud kepada Sang Pencipta, dan patutlah menta’ati para Nabi dan Rasul-Nya atas perjuangan yang besar ini, karena kita memiliki hutang yang amat besar kepada para manusia agung tersebut (selain hutang negara tentunya).
            Namun, jika manusia memang diberi kemerdekaan, apakah bisa bebas semaunya tanpa aturan? Tentu saja tidak. Jalanan saja ada rambu lalu lintasnya, lantas bagaimana dengan kehidupan manusia yang menjadi khalifah di muka bumi ini? Sekali lagi, risalah suci Islam yang super sempurna ini telah mengaturnya, bagaimana manusia bisa menggunakan kartu kebebasannya sebagai manusia yang Allah merdekakan.
            Salah satu kontrol kebebasan Islam dalam kehidupan manusia adalah ‘Kebebasan Berpendapat’. Dalam QS 41:40 dijelaskan:
“Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; sesungguhnya Allah mengetahui dengan apa yang kamu kerjakan”
            Ayat ini menjelaskan tentang bolehnya melakukan sesuatu secara mutlak (termasuk berpendapat), namun dikhususkan (diberikan spesifikasi secara hukum), dan dalam ayat lain QS 4:59 yang berbunyi:
“Kemudian jika kamu berbeda pendapat atas sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Qur’an) dan Rasul-Nya (Hadits)”.
            Dari sini, Islam membatasi bahwa pendapat seseorang haruslah mempunyai dasar yang merujuk kepada al-Qur’an dan Hadits.[1]
            Dapat disimpulkan bahwa, Islam memerintahkan umat Muslim untuk menjadi pemberi opini yang cerdas, pendengar yang bijaksana, komentator yang membangun, dan bukan sebaliknya, mengadu domba, mengubah atau mengubur fakta, dan mengedepankan hawa nafsu. Terutama di era milenial yang tak terbendung ini, banyak orang yang belum mengerti bagaimana menjadi tokoh pemberitaan ataupun menjadi netizen yang baik. Dan bagi seorang Muslim, kita tidak perlu lama-lama bingung, Allah dan Rasul-nya telah memberi tips-tips menjadi pemberita dan penyimak berita yang santun. Tunggu apa lagi, mari berjuang bersama menjadi generasi Milenial yang bertakwa.    
           
(Miftahul Jannah/Marwah)


[1] https://id.quora.com/Bagaimana-pandangan-Islam-mengenai-kebebasan-berpendapat

Tidak ada komentar