-Melalui Rindu Para Pejuang-
Aku rindu kebangkitan Islam,
Dimana Islam dikenal sebagai agama salam,
Bukan agama seram nan kejam!
Dimana Islam dikenal sebagai agama salam,
Bukan agama seram nan kejam!
Kini dunia semakin kelam,
Gemuruh pertempuran di bawah langit timur kian mencekam,
Setiap detik nyawa terancam,
Setiap detik ribuan nyawa melayang,
Namun, sebahagian yang lain masih saja diam dan bungkam, bagai hidup di beda alam.
Gemuruh pertempuran di bawah langit timur kian mencekam,
Setiap detik nyawa terancam,
Setiap detik ribuan nyawa melayang,
Namun, sebahagian yang lain masih saja diam dan bungkam, bagai hidup di beda alam.
Islam kini nampak bak kaca buram,
Umatnya bak buih di lautan,
Padahal yang kutahu cahaya Islam tak pernah padam, meski tlah datang gelapnya malam.
Umatnya bak buih di lautan,
Padahal yang kutahu cahaya Islam tak pernah padam, meski tlah datang gelapnya malam.
Aku rindu tentang Islam sebagaimana sejarah tlah mengukir,
Bukan tentang negeri Islam yang hancur lebur oleh bom nuklir,
Bukan pula tentang mereka yang mengaku sebagai remaja Muslim, namun berfikiran kafir, yang katanya mengagungkan kebebasan berfikir.
Bukan tentang negeri Islam yang hancur lebur oleh bom nuklir,
Bukan pula tentang mereka yang mengaku sebagai remaja Muslim, namun berfikiran kafir, yang katanya mengagungkan kebebasan berfikir.
Melalui rindu yang bersemayam dalam hati-hati para pejuang,
Aku percaya cahaya Islam tak kan pernah padam,
Cahayanya akan kembali memancar menyinari perjuangan dan menerobos kegelapan.
Melalui dakwah yang masih terbentang di jalan para pejuang,
Aku percaya, hati mereka tak patah arang, sekeras apapun dunia menyerang.
Oleh: Yusi Surya Rahayu
Aku percaya cahaya Islam tak kan pernah padam,
Cahayanya akan kembali memancar menyinari perjuangan dan menerobos kegelapan.
Melalui dakwah yang masih terbentang di jalan para pejuang,
Aku percaya, hati mereka tak patah arang, sekeras apapun dunia menyerang.
Oleh: Yusi Surya Rahayu
Tidak ada komentar