Header Ads

...KESIBUKAN ITU MEMBUATKU LUPA...


Sibuk mencari membuatku lupa untuk menjadi, sudah dua tahun terakhir ini aku sibuk mencari seseorang untuk menjadi pasangan hidup, yang dapat menjadi teman hidupku dikala susah dan senang, yang dapat memahamiku, dan paling utama dapat membimbingku menuju jalan yang benar.
Semakin bertambahnya hari, bulan, dan tahun umurku pun terus bertambah hal ini membuatku makin gelisah, di tambah dengan perkataan tetangga, teman-teman di kampus dan terlebih ketika keluarga menanyakan ini padaku. Tidak jarang di antara mereka berkata “inilah akibat kamu terlalu menutup diri”. Ya, aku adalah seorang akhwat yang berhijab syar’i banyak yang menentangku untuk menggunakannya dengan alasan mereka takut aku tidak dapat memiliki jodoh.
Aku aktif di Lembaga Da’wah Kampus, kajian-kajian di luar pun sering kali ku ikuti. Aku merasa apa kurangnya diriku sampai tidak ada seorang pun laki-laki datang untuk melamarku, aku terus mencari siapa laki-laki itu, siapakah yang akan menjadi suamiku tapi tidak juga kudapatkan.
Hingga pada suatu ketika aku mendapat berita akan diadakan kajian akbar di jakarta timur dan aku pun ingin mengikuti kajian tersebut. Maka aku pun pergi untuk mengikuti kajian tersebut, dalam kajian tersebut ustadz membahas tentang Q.S An-Nuur ayat 26 yang artinya :
26. Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
Ustadz menjelaskan apa isi kandungan ayat tersebut, dan ustadz pun mengatakan kesalahan orang-orang sekarang banyak yang sibuk mencari yang terbaik hingga lupa untuk menjadi yang terbaik. Seketika air mata ini mengalir membasahi pipiku, aku terlalu hina karena sudah merasa menjadi orang yang baik, aku merasa bahwa kerutinanku mengikuti kajian itu sudah membuatku baik dan pakaian yang aku kenakan pun begitu. Aku terlalu sibuk untuk mencari sampai aku lupa untuk menjadi.
Setelah kajian itu aku menyadari kesibukanku itu membuatku lupa pada Sang Pencipta yang Maha Memiliki, aku sibuk mencari tapi lupa di mana seharusnya aku meminta, di mana seharusnya aku serahkan segalanya. Mulailah aku memperbaiki niat diri ini, aku tidak ingin terlalu memikirkan itu aku serahkan segalanya pada yang Maha Kuasa. Terus ku perbaiki kedekatanku pada Allah.
Di akhir tahun ke 3 aku menerima pesan dari adik semesterku di kampus dia menyampaikan bahwa kakak dia yang baru saja pulang dari madinah ingin meminangku dan menjadikan ku istrinya. Aku tidak menyangka apa yang terjadi saat itu, aku meminta waktu 1 minggu untuk menjawabnya dan aku terus melakukan istikharah alhamdulillah jawabannya adalah dia. Belum cukup 1 minggu di hari ke empat aku pun menjawab pinangannya, acara pernikahan kami pun sangat cepat dan sederhana.
Tiga bulan berlalu aku menjadi istrinya, aku sangat bersyukur pada Allah, bertahun-tahun aku mencari tapi tidak kunjung juga ku dapatkan. Dan saat aku mulai menyadari kesalahanku dan terus meperbaiki kedekataan ku pada Allah di situ Allah mengirimkan dia untukku. Di mana dia melebihi dengan apa yang aku cari. Allah yang lebih mengetahui apa yang pantas untuk hambanya.
Cerita Pendek Inspirasi
(Nadhya Asma.Y)

Tidak ada komentar