Header Ads

Kesuksesan Nabi Nuh AS di balik Bismillah



            Nabi Nuh adalah sosok manusia tegar yang tidak pernah terpengaruh oleh godaan-godaan duniawi. Sejak diangkat menjadi Nabi, beliau tidak pernah patah semangat dalam berda’wah meskipun tantangan datang dari seluruh penjuru dunia. Tantangan itu berasal dari keluarga beliau sendiri, yaitu istri, anak yang tidak taat, dan cemoohoan dari masyarakat.

            Perjuangan da’wah selama Sembilan ratus limapuluh tahun beliau jalani dengan penuh kesabaran meskipun yang merespon da’wah ini tidak seberapa banyak. Mengingat umat yang beliau ajak tidak berpotensi menjadi orang baik, Allah memilih jalan seleksi buat mereka yang dibiarkan hidup dan yang lain binasa dalam peristiwa banjir besar yang tidak ada taranya dalam sejarah manusia.

            Namun, apa yang membuat Nabi Nuh AS tegar dalam memegang dan memperjuangkan prinsip?
Jika kita simak, ternyata Nabi Nuh memiliki kebiasaan selalu memulai pekerjaan dengan menyebut Basmalah. Ucapan Basmalah Nabi Nuh diabadikan dalam Al-Qur’an:

* tA$s%ur (#qç7Ÿ2ö$# $pkŽÏù ÉOó¡Î0 «!$# $yg11øgxC !$yg8yöãBur 4 ¨bÎ) În1u Öqàÿtós9 ×LìÏm§ ÇÍÊÈ
Artinya: “Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Hud: 41)

            Beliau mengawali aktifitasnya dengan Basmalah. Prinsip Basmalah yang beliau pegang yaitu mengajarkan beliau prinsip penilaian berorientasi proses dan tidak berorientasi pada hasil. Setelah semua dilakukan dengan seksama, beliau serahkan hasilnya kepada Allah Subhanu wa Ta’ala yang selalu menyertai setiap aktifitasnya.

            Kita bisa bercermin kepada orang-orang terdahulu. Allah Subhanu wa Ta’al juga telah mengabarkan kepada kita bahwa cermin terbaik bagi kehidupan adalah para nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Mereka adalah orang-orang yang telah terbukti keistiqomahannya dalam menunaikan risalah hidup sesuai dengan aturan dari Dzat Yang Memberikan kehidupan. Mereka itulah yang termasuk kedalam kelompok ash shirath al-mustaqiim. Begitu juga Nabi Muhammad, beliau diutus untuk seluruh ummat dan cermin terbaik bagi kehidupan ummat manusia sepanjang zaman.

            Untuk itu perlu untuk kita ummat Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bercermin pada para Nabi-Nabi panutan terdahulu. Karena kita tidak akan bergabung dengan para kekasih Allah Subhanu wa Ta’ala di hari kiamat jika kita tidak memiliki kebiasaan, karakter dengan mereka, karena Allah mengumpulkan jiwa manusia berdasarkan kesamaan karakter. Semakin banyak kesamaan semakin dekat kita kepada mereka.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
الأَرْوَاحُ جُنُوْدٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَا رَفَ مِنْهَاائْتَلَفَ وَمَا تَنَا كَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ
“Jiwa manusia adalah tentara-tentara yang terorganisir. Jika saling mengenal dia akan menyatu, tetapi jika bertentangan maka dia akan berpisah”.(HR. Bukhari)

            Tidak ada jalan lain untuk memiliki karakter seperti mereka kecuali dengan meneladani kepribadian dan perjuangan mereka. selain tu juga, kita perlu berusaha dengan sungguh-sungguh menjadi seperti mereka, kita tidak boleh lupa berdo’a agar termasuk dalam komunitas orang-orang yang shalih di dunia dan akhirat. Diantara doa yang bagus untuk diamalkan adalah:

zO¡¡t6tGsù %Z3Ïm$|Ê `ÏiB $ygÏ9öqs% tA$s%ur Éb>u ûÓÍ_ôãÎ÷rr& ÷br& tä3ô©r& štFyJ÷èÏR ûÓÉL©9$# |MôJyè÷Rr& ¥n?tã 4n?tãur žt$Î!ºur ÷br&ur Ÿ@uHùår& $[sÎ=»|¹ çm8|Êös? ÓÍ_ù=Åz÷Šr&ur y7ÏGpHôqtÎ/ Îû x8ÏŠ$t7Ïã šúüÅsÎ=»¢Á9$# ÇÊÒÈ  

Artinya: “Maka Dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) Perkataan semut itu. dan Dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS. An-Naml: 19)

Tidak ada komentar