Header Ads

Pesantren Ar-rahmah Dewan Da’wah Sebagai Pesantren Percontohan

 



Bismillah, dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami dari tim Marwah disambut dengan baik oleh Ust. Miftah dan kemudian berhasil mewawancarai salah satu alumni STID Mohammad Natsir tersebut yang diamanahan menjadi mudirul ma’had Pesantren Ar-Rahmah Dewan Da’wah Pusat.

Bismillah Assalamu’alaikum warahmatullahu wabaraatuh Ustadz, Kayfa haalukum?

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabaraatuh, bi khair walhamdulillah

Ustadz sebelumnya izin memperkenalan diri, kami dari tim marwah izin mewawancarai ustadz, terkait perjalanan merintis Pesantren Ar-Rahmah Dewan Da’wah ini.

Maasyaallah iyah tafadhol.

Baik Ustadz boleh tau motivasi Ustadz dalam merintis serta memimpin Pondok Pesantren Ar-Rahmah Dewan Da’wah ini?

Motivasi awal tentunya untuk da’wah ilallah, karena memang kita di kader oleh Dewan Da’wah tujuan utamanya memang untuk menjadi seorang da’i ilallah, nah maka dari itu, saya mewakafkan diri saya di jalan da’wah untuk sama sama menyelamatkan dan membangun Indonesia dengan da’wah, nah mudah mudahan dengan wasilah da’wah ini Allah mudahkan kita untuk masuk syurganya Allah subhanahuwata’la kelak. Itulah motivasi utama saya sebagai kader Dewan Da’wah di pesantren Ar-Rahmah Dewan Da’wah ini.



Bagaimana perjuanagn / proses Ustadz dalam mendirikan Pesantren Ar-Rahmah Dewan Da’wah ini, yang pastinya banyak sekali tantangan yang telah dilewati?

Ya tentunya memang begitu banyak rintangannya ketika kita merintis disini, yang pertama tentunya SDM Dewan Da’wah di Sukabumi yang memang belum terlalu banyak. Yang mana saya sendiri memang bukan orang sukabumi, saya berasal dari Bali yang merantau lalu sekolah di Sukabumi di pesantren Al-Imam tepatnya. Yang kemudian melanjutan Kuliah di STID Mohammad Natsir. Lalu setelah lulus dari STID saya mengabdi menjadi da’I ilallah di Batam dan sempat di Laznas juga, kemudian setelah itu saya memberanikan diri untuk turun gunung istilahnya, yang tadinya di Jakarta, kemudian kembali ke tempat awal saya merantau yaitu Sukabumi tepatnya di pondok pesantren Al-Imam. Saya ngajar disana, tinggal disana , saat itu belum langsung tinggal di Ar-Rahmah ini, karena kondisi pada saat itu tanah di sini masih dalam kondisi tanah sengketa dengan berbagai macam permasalahan, awalnya tanah ini bukan di wakafan ke Dewan Da’wah, namun pihak Saudi hasil dari rekomendasi kedubes kemudian menyerahkan wakaf tanah ini untuk di urus dan di kelola oleh Dewan Da’wah. Dan saya menjadi orang yang diamanahi untu merintis Pesantren ini pada tgl 13 juli 2019 , Awalnya pesantren ini hanya ada bangunan kosong dengan tanah yang luas, tidak ada orang sama sekali saya datang bersama anak dan istri saya ke tempat ini.



Dari mana sajakah santri Ar-Rahmah sini berasal?

Awalnya saya merekrut santri santri itu melalui chanel temen-teman saya, terus ada dari Dewan Da’wah Morowali 3 orang, jadi Kalo di jumlah angkatan pertama itu santri kami berjumlah 8 orang, namun yang menjadi tantangannya lagi santri yang berjumlah 8 orang ini tidak selesai pendidikannya di sini, karena tantangan dari keluarganya yang belum muslim. Jadi generasi/angkatan awal itu tidak ada, dan hanya ada di generasi kedua. Yaitulah tantangannya, memang begitru sulit karena kita mengkader dari awal tapi saya sudah terbiasa merintis sebuah lembaga , seterusnya semoga Allah mudahkan dan insyaallah tahun ini kita akan luluskan 12 santri dan mereka menjadi angkatan pertama, kemudian tugas kita selanjutnya adalah mensosialisasikan kepada ummat terkait adanya pesantren Ar-Rahmah dewan da’wah ini.

Ngomong-ngomong apa makna nama Ar-Rahmah ini Ustadz?

Kenapa dinamakan Ar-Rahmah, bahwa kita ingin menebar kasih sayang kepada ummat, karena dalam hadist di kataan irhamu man fi lardm yarhamua man fi ssama artinya barang siapa yang menyayangi orang yang ada di bumi, maka orang yang ada di langit itu akan menyayangi kita, nah makannya kita namakan pesantren Ar-Rahmah, artinya pesantren yang penuh Kasih sayang, nama ini hasil penamaan dari biro luar negri Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia dan yang menangani langsung pesantren ini adalah Ust Wahid Alwi selaku wakil ketua umum.

Kemudian bagaimana terkait operasional pembiayaan pesantren ini Ustadz?

Terkait operasional pembiayaan pesantren ini ada 2, yang pertama dari wali santri, yang kedua dari Dewan Da’wah pusat, dan insyaallah pesantren ini kedepannya akan menjadi pesantren percontohan Dewan Da’wah daerah, insyaallah karena pesantren Ar-Rahmah ini pesantren pertama Dewan Da’wah di Sukabumi dan pesantren pertama yang dibawah naungan Dewan Da’wah pusat, makannya pesantren ini kedepannya akan menjadi pesantren percontohan, kemudian terkait dengan kebutuhan operasional kita langsung ajukan ke pusat karena memang amanah dari muwakifnya itu ke pusat kemudian memang muwakifnya ini ingin pesantren Dewan Da’wah ini menaungi anak-anak yatim dan dhuafa yang di utamakanya, Alhamdulillah bini’mati thatimussolihat, anak-anak ini memiliki skill yang luar biasa salah satunya kita coba kembangkan skill mereka dalam segi bertanam , karena memang baground pesantren ini memiliki tanah yang sangat bagus sekali terdapat lahan yang begitu luas kurang lebih 4 hektar dengan tanah yang subur. Nah dari sini kita ingin membangkitan potensi alam yang ada ditambah dengan santri pesantren ini yang rata-rata berasal dari Indonesia timur. Dan itu di daerah mereka mempunyai lahan masing-masing. Kemudian hasil pertaniannya ini kita sebagian ada yang di jual, untuk pemenuhan kebutuhan pesantren ini dan sebagiannya lagi kita konsumsi senidiri.




Selanjutnya apa yang akan di lakukan pesantren ini terkait program kedepannya?

Insyaallah kita akan menambah jenjang pendidikan untuk tingkat SMA maka dari itu kita akan menambah SDM, karena saat ini sangat kurang sekali SDM yang kita milkii, maka mudah mudahan nanti di tugas pengabdian STID Mohammad Natsir ada beberapa da’i yang di kiriman ke pesantren ini, mudahu-mudahan fasilitas kedepannya pesantren ini terus berkembang, sehingga pengkaderan da’i itu bisa berjenjang mulai dari SMP, SMA, kemudian nanti setelah lulus dari sini harapannya dapat masuk ke STID minimal masuk ADI (Akademi Da’wah Indonesia).



Apa keunggulan pesantren ini ustadz?

Setiap lembaga pendidikan yang di bawah naungan Dewan Da’wah, itu semuanya punya visi misi yaitu kaderisasi da’i sejak dini, karena memang tujuannya Dewan Da’wah yaitu mengkader da’I da’iyah. Disini kita punya program kaderisasi da’i dan program menghafal qur’an, makannya selain di sini mereka menjadi penghafal qur’an namun kita juga mengkader mereka sebagai da’i. Da’i yang hafal qur’an, dan juga tentunya mereka faham dengan ilmu syar’i sehingga nanti dalam berd’awah mereka sudah hafal qur’an, karena di pesantren ini kita membekali mereka dengan ilmu umum dan ilmu syar’i tentunya.


Uswahelamir/Marwah

Tidak ada komentar