Header Ads

Menjadi Istimewa Saat Ujian Menerpa


 Setiap manusia yang hidup pasti menerima ujian. Allah berfirman, 


وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَىْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوٰلِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ  ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِينَ


"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar," (QS. Al-Baqarah : 155)

    Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Qur'anul adzim memberikan penjelasan dari ayat tersebut bahwa setiap kita akan diuji dan diberi cobaan dengan sedikit rasa takut dan lapar, kurangnya harta benda, meninggalnya teman sejawat, kerabat, orang-orang yang dicintai, juga pertanian yang sulit pengairannya. Disebutkan sebagian (dengan hanya sedikit), karena seandainya Allah memberi secara sempurna, maka manusia akan hancur dan binasa karenanya. Hal ini menunjukkan Maha pemurahnya Allah terhadap para hamba-Nya. Ujian hidup merupakan keniscayaan yang akan dilalui. Menerima atau enggan, siap atau tidak, pasti akan menghampiri. Maka, di ujung ayat di atas Allah menyebutkan kabar gembira bagi sesiapa yang menghadapinya dengan baik. 

Tingkatan dalam menghadapi musibah: 

Syaikh Shalih al-Utsaimin dalam kitab Riyadhu as-Shalihin membagi manusia menjadi empat tingkatan tatkala menghadapi musibah.

Pertama, tingkatan yang dhalim. Yakni, orang-orang yang manakala diberi ujian oleh Allah, mereka tidak menyabarkan diri.

Kedua, tingkatan yang bersabar. Yaitu mereka ketika diberi musibah oleh Allah, mereka mampu menahan diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah. 

Ketiga, tingkatan yang ridha. Merupakan tingkatan atas mereka yang menyempurnakan kesabarannya. Lapang dada terhadap takdir yang mereka hadapi.

Kemudian tingkatan paling istimewa,

Keempat, tingkatan yang bersyukur. Bersyukur dari musibah yang menimpa, sebab Allah akan mengganti musibah tersebut dengan pahala yang melimpah.

Tingkatan terakhir ini, hanya sedikit yang berada didalamnya. Benarlah Allah berfirman, 


وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِىَ الشَّكُورُ

"Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur." (QS. Saba' : 13)


Dengan ujian yang Allah berikan terdapat penilaian-Nya, siapa yang baik dalam menghadapinya dan siapa yang kemudian hanya dhalim. Sebaik-baik perkara adalah ketika seseorang menghadapinya dengan sikap terbaik. Dan yang terbaik dalam menghadapi ujian dari Allah ialah bersyukur.

Wallahu a'lam

(Ulfaturrahmah/MARWAH)

Tidak ada komentar