Header Ads

Simbol Kebodohan Manusia, Trik Halus Iblis dalam Menjauhkan Manusia dari Taat dan Taubat

Simbol Kebodohan Umat Manusia, Trik Halus Iblis dalam Menjauhkan Manusia dari Taat dan Taubat


     Menunda adalah salah satu kata legendaris yang tidak disukai manusia namun umumnya dilakukan tanpa unsur kesengajaan dan niatan pasti. Siapa sangka jika menunda ini merupakan salah satu simbol kebodohan seseorang. Ibnu Athaillah As-Sakandari menyatakan dalam karyanya kitab al-Hikam bahwa penundaan dalam beramal adalah simbol dari kebodohan seseorang. Kebodohan yang mempengaruhi jiwa manusia dalam mengarungi kehidupan.

     Disebut bodoh karena manusia telah banyak menunda amalnya dengan menunggu waktu luang, padahal bisa jadi dalam menunggu waktu luang itu ajal menjemputnya. Atau bisa saja justru kesibukannya semakin bertambah karena yang disebut kesibukan dunia akan terus menumpuk karena selalu berkaitan satu sama lain.

     Kebiasaan menunda inilah yang disebut dengan penyakit At Taswif (menunda-nunda melakukan kebaikan) yang merupakan salah satu trik Iblis yang paling jitu dalam menghadang manusia untuk taat dan bertobat kepada Allah Ta’ala.

     Sebagaimana firman Allah ﷻ dalam QS. Al-Hadid: 14

يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الأمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu.”

وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الإنْسَانُ وَأَنَّى لَهُ الذِّكْرَ
(23)
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
(24) 

"dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya (23) Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini." (24) (QS. Al-Fajr: 23-24)

(Shi/MARWAH)

Tidak ada komentar