Header Ads

*Antisipasi COVID-19, Ketua PESMI STID Sampaikan Sejumlah Maklumat Penting Kepada Seluruh Mahasiswi*

Sejak diumumkannya kasus pertama positif Corona yang terjadi di Tanah Air pada Senin, (02/03) lalu, jumlah pasien positif Corona semakin bertambah. Dikutip dari Kompas.com bahwasanya Pemerintah mengumumkan pasien positif Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 96 orang pada Sabtu (14/3/2020).

Dari jumlah tersebut, sebanyak delapan pasien dinyatakan sembuh dan lima pasien meninggal dunia.

Kondisi tersebut nampaknya membuat sejumlah lembaga pendidikan negeri maupun swasta mengeluarkan instruksi untuk meliburkan sementara berbagai macam kegiatan demi mengantisipasi penyebaran virus Corona, tak terkecuali dengan Sekolah Tinggi Ilmu Da'wah Mohammad Natsir.

Pada Ahad (15/03), Ustadz Salman Alfarisi selaku Direktur PESMI STID Mohammad Natsir, mengumumkan sejumlah informasi kepada seluruh Mahasiswi sebagai upaya pencegahan virus Corona ini.

Beliau menyampaikan surat edaran dari Dewan Da'wah Islamiyyah tentang "Pencegahan Corona Virus Desease (COVID-19)" yang berisi beberapa maklumat yang diantaranya agar senantiasa membaca do'a, menjaga sholat malam, menghindari tempat-tempat tersebarnya virus, menutup tempat makanan dan minuman, serta mempraktikkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, surat edaran tersebut pula berisi tentang keputusan Bidang Pendidikan Dewan Da'wah.

Dihadapan seluruh Mahasiswi STID Mohammad Natsir, Ustadz Salman Alfarisi, M.Kom.I membacakan surat keputusan tersebut, bahwa seluruh aktivitas belajar mengajar diliburkan selam dua pekan terhitung sejak tanggal 16 Maret 2020 sampai dengan tanggal 31 Maret 2020.

Mendengar keputusan tersebut sontak seluruh Mahasiswi menjadi ramai. Namun, Ustadz Salman kembali menyampaikan, bahwa selama belum ada keputusan resmi terkait libur dari para pimpinan STID Mohammad Natsir, perkuliahan masih akan tetap berjalan.


Diakhir, Ustadz Salman berulang kali menghimbau kepada para mahasiswi untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak pergi ke luar Cipayung. selain itu segala bentuk kegiatan di luar, seperti mengajar, galang dana untuk Kafilah Dakwah, dan lain-lain diusahakan untuk dihentikan terlebih dahulu. Bahkan seluruh Mahasiswi dilarang untuk keluar dari asrama jika tidak terlalu penting.

"Kurangi jajan seblak!" Ujar beliau pada mahasiswi, mengingat para mahasiswi suka sekali dengan seblak.


"Jaga diri masing-masing!" Pungkasnya di akhir pertemuan.

(Yusi/MARWAH)

Tidak ada komentar