Header Ads

Nasehat Untuk Du'at "Berhentilah Sejenak Untuk Muhasabah"

Nasehat untuk du'at: Berhenti sejenak untuk muhasabah.


Selain beribadah kepada Allah, setiap orang punya mimpi dan tujuan hidup di muka bumi. Merupakan suatu kenikmatan yang hakiki ketika manusia tidak merasakan lelah dalam mengejar mimpinya. Jika lelah tidak terasa, maka waktu pun ikut terasa cepat berlalu. Sehingga terus berlari  mengejar mimpi tanpa henti. Itu semua tentunya karena adanya rasa cinta. Seperti apa yang dikatakan imam Ibnul Qayyim, "Setiap amalan berangkat dari rasa mahabbah."



Sebagai seorang da'i, ada baiknya berhenti sejenak baik dalam belajar untuk mengejar mimpi ataupun berda'wahh. Berhenti  untuk muhasabah diri. Apakah diri sudah mencerminkan sosok da'i yang bertaqwa? Apakah sudah berbuat banyak hal yang memberikan dampak positif di sekitar? Rasanya perlu bagi seorang da'i untuk memikirkan persiapan dirinya akan perjumpaannya kepada sang Rabb semesta alam di Yaumul Qiyamah. Karena, semua amalan dari lahir hingga mati tercatat dengan rapih oleh yang Maha mengawasi.



"Janganlah jadi seorang kader yang hanya mengikuti ritme proses pengkaderan. Tetapi, duduklah sejenak. Muhasabah (evaluasi diri)," ucap Ustadz Arief Abdurrahman Fadli, M.Hum saat kajian rutin kamis pagi ( 7/2/19)


Mudir pesantren mahasiswi tersebut juga mengatakan bahwa, sepatutnya seorang da'i harus berhenti sejenak untuk belajar demi tercapainya hasil yang lebih baik.


"Ibarat seorang penebang kayu. Penebang kayu yang baik adalah penebang kayu yang tidak hanya bekerja terus menerus dan melihat hasil saja. Tetapi, penebang kayu yang memperhatikan kondisi alat tebang kayu dan mengatur waktu untuk istirahat agar memperoleh hasil kayu yang lebih maksimal," terangnya kepada semua mahasiswi yang memenuhi ruang utama masjid Nauroh Abdurrahman, Cipayung, Jakarta timur.



Dengan muhasabah, hati bisa tersadar. Jangan-jangan ada hal baik yang dilakukan orang-orang sekitar yang bisa diikuti untuk mewujudkan hasil yang lebih baik. 


(Nuha B)

Tidak ada komentar