Header Ads

Shalat Tak sesuai contoh Rasulullah, Mati di luar Islam


Minggu, 27 November 2016 – Bidang Karakter STID Mohammad Natsir adakan Dauroh Shalat bersama Ustad Isham ‘Aini, Lc di Aula Sakinah Kampus C Cipayung, Jakarta Timur. Dauroh wajib bagi mahasiswi PESMI (Pesantren Mahasiswi) ini telah menjadi agenda tahunan khusus Mahasiswi baru.
Shalat merupakan ibadah yang pertama kali dihisab oleh Allah ta’ala. Bila shalatnya baik maka dapat dipastikan perilakunya baik. Jika shalatnya buruk maka buruk pula perilakunya. Karena shalat sebagai tolak ukur perilaku seseorang.
 Shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Namun, mengapa masih banyak yang melakukan maksiat padahal ia melakukan shalat? Maka terdapat masalah dalam shalatnya. Ia hanya inggin menggugurkan kewajibannya saja. Bahkan bila tidak shalat karena malas, maka ia telah keluar dari Islam dan hak-haknya sebagai muslim dicabut.
Agar shalat kita diterima disisi Allah ta’ala maka hendaklah sesuai dengan tuntunan Allah dan RasulNya. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah saw:
“Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat.”  HR. Baihaqi

Dalam shalat tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Janganlah asal-asalan dalam melaksanakan shalat. Seorang sahabat pernah diperintahkan untuk mengulang shalatnya hingga tiga kali. Rasulullah tidak menganggapnya melakukan shalat ketika ia shalat tidak dengan tuma’ninah.
Apabila kita tidak mengkaji dan mengevaluasi shalat yang kita lakukan, maka bisa jadi shalat kita seumur hidup tidak sah. Seorang sahabat pernah shalat dengan cepat bagai seekor burung gagak yang mematuk bangkai. Lalu, Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang meninggal dengan cara shalat seperti ini, maka ia meninggal di luar agama Muhammad... .,” HR. Abu Ya’la, Baihaqi, dan Thabrani.
Rasulullah juga tegas melarang masuknya bacaan dan gerakan yang bukan seharusnya ada dalam shalat. Beliau bersabda:
“ Sungguh shalat ini tidak boleh disisipi oleh ucapan manusia.” HR. Muslim.
Saudaraku, fenomena saat ini ialah kita tidak mengkaji bagaimana kondisi shalat kita. Apakah shalat kita telah sesuai dengan syariat dan contoh dari Rasulullah saw? Alangkah meruginya bila shalat yang kita lakukan selama bertahun-tahun bahkan seumur hidup tidak diterima oleh Allah ta’ala. Kaji dan pahami syariat sesuai pemahaman Shalafus Shalih agar kita tetap berada di jalur kebenaran.

Sumber: kajian Ust. Isham A
oleh : Desi R

Tidak ada komentar