Header Ads

Pelatihan Hijamah Kampus C STID Mohammad Natsir




Hijamah atau yang lebih dikenal dengan bekam merupakan teknik pengeluaran darah kotor melalui permukaan kulit. Teknik ini telah dikenal sejak 2000 tahun SM. Teknik ini juga merupakan salah satu pengobatan yang disunnahkan Rasulullah SAW, Sabda Beliau “Sungguh, pengobatan paling utama bagi kalian adalah bekam.”
            Sabtu-Ahad (9-10 April 2016), Kampus C Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir mengadakan dauroh pelatihan hijamah yang diikuti oleh mahasiswi semester IV dan semester VI. Dauroh yang bertemakan ‘Sehat dengan Hijamah’ ini diisi oleh Pemateri bernama Ema Martayustika, Amd. Kep, Akp yang telah menggeluti hijamah dan akupuntur sejak tahun 2009.
         
   Dauroh Pelatihan hijamah dimulai pada hari Sabtu (09/04/16) pukul 14.00 WIB dengan materi dasar tentang hijamah. Ibu Ema memaparkan sejarah awal mula hijamah, pengenalan dasar anatomi tubuh, dan pengetahuan global seputar teknik hijamah. Menurutnya, hijamah merupakan hal yang terlihat mudah namun faktanya seorang terapis (orang yang membekam) perlu menguasai pengetahuan dasar tentang anatomi tubuh sebagai ilmu penunjangh untuk mengdiagnosa sang pasien yang akan dibekam.
            “Sebagai calon terapis, setidaknya kita perlu mengetahui secara global tentang bagaimana anatomi tubuh untuk mengdiagnosa keluhan pasien dan menentukan titik bekan yang akan kita lakukan.” Jelas Ibu Ema.
            Setelah para peserta Dauroh dibekali dengan materi hijamah dan penunjangnya, Ahad (10/04/16) pukul 10.00 WIB pelatihan dilanjutkan dengan praktek bekam. Dimulai dengan orasi pembekaman yang dilakukan pemateri pada salah satu peserta, kemudian dilanjutkan dengan praktek mendiagnosa pasien dan pembekaman yang dilakukan oleh seluruh peserta secara berpasangan.
            Sebelum praktek pembekaman, Pemateri mengingatkan kembali agar para peserta  mengawali praktek ini dengan niat yang lurus untuk menjalankan sunnah Rasulullah dan tidak lupa untuk berdoa meminta pertolongan Allah yang Maha menyembuhkan.
            “Kesembuhan bukanlah terletak pada tangan terapis atau dokter. Terapis dan teknik bekam hanyalah alat untuk mensyiarkan pengobatan dengan sunnah Nabi SAW. Karena kesembuhan terletak pada keyakinan pasien bahwa Allah-lah satu-satunya penyembuh segala penyakit.”
            Proses pembekaman ini berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. Selain praktek bekam, para peserta juga ditugaskan oleh pemateri untuk mengumpulkan laporan diagnosa keluhan pasangan yang dibekam dan hasil yang dirasakan setelah proses pembekaman.
            Dauroh Pelatihan Hijamah ini mendapatkan respon yang baik dari para peserta, mereka merasakan manfaat yang luar biasa dengan pengetahuan hijamah yang dipaparkan dalam dauroh ini,
            “Menurut saya, pelatihan ini berbeda dengan pelatihan hijamah yang sudah pernah saya ikuti. Karena pada pelatihan kali ini, para peserta tidak hanya diberi materi tentang hijamah dan prakteknya, tapi kita juga diberikan pengetahuan untuk mendiagnosa pasien yang akan kita bekam. Tentu hal ini juga sangat membantu bagi kami semester VI dengan dibekali skill da’wah untuk kegiatan kafilah da’wah yang sebentar lagi  akan kami laksanakan.” Tanggapan Sa’idah, mahasiswi semester VI yang menjadi salah satu peserta Dauroh.
            “Dauroh hijamah ini memberikan  saya pengetahuan baru yang sebelumnya tidak saya ketahui. Kontribusi yang nyata saya dapatkan dari dauroh ini yaitu saya mampu membekam orang lain dan menjadi motivasi bagi saya untuk berbagi ilmu pengobatan sunnah Nabi ini pada masyarakat kelak.” Tanggapan  Devie, mahasiswi semester IV yang menjadi salah satu peserta Dauroh.
            Setelah praktek pembekaman selesai dilakukan oleh seluruh peserta, Dauroh ditutup dengan evaluasi proses dan hasil pembekaman yang dipaparkan oleh Ibu Ema sebagai pemateri. 

oleh : Mila Muflihat

Tidak ada komentar