Header Ads

RIHLAH QUR'ANI Kampus C STID Mohammad Natsir



 
Oleh : Mila Muflihat

            Pagi (Ahad,7/02/16) mahasiswi semester IV Kampus C Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir mengadakan perjalanan menuju rumah seorang jama’ah pengajian bernama Ir. Pujo Asmoro yang bertempat di daerah Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Kegiatan yang bernama Rihlah Qur’ani ini merupakan kegiatan perdana yang diadakan oleh Bidang Tahfidz STID dikhususkan untuk semester IV. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan semangat menghafal Al-Qur’an khususnya semester IV yang akan menghadapi ujian Sertifikasi Tahfidz.
           

        
Tepat pukul 06.15 WIB mahasiswi bersama-sama berjalan kaki menuju rumah Pak Pujo, rumah luas nan indah yang terhiasi tanaman-tanaman indah dan kicauan burung-burung yang merdu menciptakan kesejukan dan kenyamananbagi para pengunjungnya.
Kegiatan diawali dengan pembukaan resmi yang diisi dengan beberapa sambutan dari bidang Tahfidz dan Pak pujo selaku tuan rumah. Dalam sambutannya, Pak Pujo menyatakan kegembiraannya atas kedatangan silaturahmi Mahasiswi ke rumahnya.
“Saya sangat berterimakasih dengan kedatangan para mahasiswi sekalian yang telah membagi pahala dengan bersilaturahmi ke rumah kami dan mengadakan kegiatan yang mulia di tempat ini. Semoga dengan keterbatasan yang ada di tempat kami tidak akan mengurangi kenyamanan bagi mahasiswi semuanya. Tetap semangat dalam menuntut ilmu, karena ilmu inilah yang akan menjadi dasar pergerakan dakwah bagi kalian di medan dakwah kelak.” Ujar pak Pujo dalam sambutannya.
Kegiatan lalu dilanjutkan dengan agenda muroja’ah bersama, kuis lanjut ayat, sharing, dan shalat dzuhur berjama’ah yang seluruhnya dibersamai oleh Afrida Yanti salah satu Staf Tahfidz. Kegiatan berjalan dengan lancar hingga penghujung agenda.
            Setelah melakukan shalat dzuhur berjama’ah, para mahasiswi berbagi cerita bersama Pak Pujo dan istri di pekarangan rumah. Beliau menceritakan tentang kehidupannya dan kembali menyemangati para mahasiswi dalam menuntut ilmu. Baginya, menuntut ilmu merupakan hal mulia yang wajib dijalani dengan semangat oleh siapapun yang mengaku sebagai penuntut ilmu.
            Perjalanan rihlah kali ini berakhir dengan nasehat-nasehat mulia dari tuan rumah saat melepas kepergian mahasiwi dari rumahnya,
            “Tidak ada seorang pun yang terlahir dengan kepintaran, kecerdasan, dan kemahiran yang muncul dengan sendirinya. Semua pasti terjadi dengan proses yang panjang dan usaha yang disertai ketawakalan kita terhadap Allah.”
           

Tidak ada komentar