BOCORNYA TABUNG OKSIGEN di Rumah Sakit Islam Hj. SITI MUNIROH Tasikmalaya
Oleh : Mila Muflihat
“Saya mendengar suara yang sangat keras dan mencoba menenangkan anak saya yang ketakutan. Namun karena suara itu makin mengeras dan mulai timbul asap, saya mengira bahwa ruangan itu kebakaran. Jadi saya menarik tangan anak saya untuk keluar ruangan. Begitu saya berhasil menarik anak saya ke lapangan, anak saya gemetar memanggil saya sambil mengacungakan tangannya yang berlumuran darah karena jarum infus yang menancap di tangannya terlepas dari selang infus. Sontak saya kaget dan segera menyuruh istri saya memanggil perawat. Saya pun ikut lemas melihat darah yang begitu banyak dan saya berusaaha menahannya dengan menutup aliran darahnya dengan tangan saya.” Papar Ubad usai kejadian kebocoran tabung oksigen.
Ahad
(17/01/2016), pukul 09.15 terjadi kebocoran
tabung oksigen di Rumah Sakit Islam (RSI) Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya. Kejadian ini
terjadi tepat di depan ruang pasien no 2A, dimana tempat penyimpanan
Tabung-tabung oksigen persediaan Rumah sakit. Suara keras yang timbul dari
kebocoran tabung oksigen ini, sontak membuat para pasien panik dan berhamburan menuju lapangan yang berada di
sebelah kanan ruang inap pasien.
Keluarga pasien sibuk menyelamatkan pasien hingga tak sedikit dari pasien yang
terluka. Salah satunya adalah Mila, pasien yang berada tepat di ruangan 2A. Akibat
dari kepanikan keluarganya yang menyeretnya untuk segera keluar dari ruangan,
tangannya terlepas dari selang infus yang menyebabkan darah bercucuran dari
tangannya. Sang ayah Ubad mengaku lupa bahwa anaknya dalam keadaan terikat
jarum infus.
“Saya mendengar suara yang sangat keras dan mencoba menenangkan anak saya yang ketakutan. Namun karena suara itu makin mengeras dan mulai timbul asap, saya mengira bahwa ruangan itu kebakaran. Jadi saya menarik tangan anak saya untuk keluar ruangan. Begitu saya berhasil menarik anak saya ke lapangan, anak saya gemetar memanggil saya sambil mengacungakan tangannya yang berlumuran darah karena jarum infus yang menancap di tangannya terlepas dari selang infus. Sontak saya kaget dan segera menyuruh istri saya memanggil perawat. Saya pun ikut lemas melihat darah yang begitu banyak dan saya berusaaha menahannya dengan menutup aliran darahnya dengan tangan saya.” Papar Ubad usai kejadian kebocoran tabung oksigen.
Begitu pun
dengan Ibu Ai yang berada di ruangan 2B, karena sang suami yang biasa
menemaninya sedang pergi saat kejadian, Ibu Ai yang terbaring lemas di atas
kasur hanya bisa berteriak dan menutup telinganya dari bunyi tabung oksigen
yang keras.
Akhirnya, para
pasien kembali ke ruangannya masing-masing. Kepanikan mulai mencair dan suasana
kembali tenang, meskipun beberapa diantara pasien masih ada yang menangis
ketakutan.
Tidak ada komentar