Kuliah Umum STID Mohammad Natsir: Strategi Dakwah Menghadapi Aliran Sesat Syiah
Selasa, 17 September 2024, STID Mohammad Natsir menggelar kuliah umum di Masjid Wadah Abdurrahman Al Bahar, Komplek Pusdiklat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
Acara ini dihadiri oleh seluruh Mahasiswa dan mahasiswi STID Mohammad Natsir dengan narasumber yakni Syaikh Dr. Toha Ali Al Sauwah seorang ulama pakar Syi'ah Iran beliau mengangkat tema yang sangat relevan: "Strategi Dakwah Menghadapi Aliran Sesat Syiah."
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan inspiratif dari Ketua STID, Ustadz Dr. Dwi Budiman Assiraji, M.Pd.I. Beliau menegaskan bahwa kuliah ini merupakan bagian integral dari upaya Dewan Dakwah dalam menghadapi tantangan aliran sesat. "Sebagai kader dai, kita harus siap mengatasi serangan ideologi yang mengancam akidah umat," ujarnya tegas.
Ustadz Suhaidi, M.Pd., dalam sambutannya, menekankan dua pilar penting bagi seorang dai: membina masyarakat dan melindungi mereka dari pengaruh negatif. "Dai harus menjadi benteng akidah, menjadikan umat lebih kuat dan tahan terhadap aliran sesat," jelasnya.
Sesi inti dipimpin oleh Syekh Dr. Toha Ali Al Sauwah, yang memaparkan strategi dakwah dengan penuh energi. Beliau menekankan pentingnya: Menambah keilmuan dan wawasan keagamaan, Pemahaman Mendalam: Membaca literatur Syiah, dan memahami dan menghadapi pemikiran mereka, Berpegang teguh pada akidah yang sahih.
Beliau juga mengungkapkan sejarah Syiah yang bermula dari Abdullah bin Saba, seorang Yahudi yang menyusup ke dalam komunitas Muslim dan menyebarkan ajaran sesat. Tindakan provokatifnya pada era Khalifah Utsman bin Affan memicu fitnah besar dan akhirnya menyebabkan pembunuhan Utsman. Ketika Abdullah membaiat Ali bin Abi Thalib, kelompok Syiah pun mulai berkembang, dengan generasi yang berlebihan dalam memuja Ali, hingga menciptakan ketegangan yang terus berlanjut.
Acara ini menjadi momentum penting, bukan hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi juga untuk membangkitkan semangat para mahasiswa dalam menghadapi tantangan dakwah. Dengan berbekal pengetahuan dan komitmen yang kuat, diharapkan para kader dai siap menjadi pelindung akidah umat.
Sufianti/Marwah
Tidak ada komentar