Header Ads

Sebatang Kara di Tengah Gurun


Jazirah Arab bagaikan ubun-ubun gundul di atas kepala bumi. Tak ada rambut sama sekali, sehingga kutu atau binatang kecil lainnya pun tidak adanyang hidup. Begitulah keadaan Semenanjung Arab. Tak ada pepohonan, manusia bahkan hewan pun tidak ada. Air yang merupakan jantung kehidupan pun tidak berdetak di gurun pasir tersebut. Cuaca di sana sangat ekstrim, saat siang serpihan bebatuan yang terkena pancaran matahari sangat panas. Sebaliknya, saat malam angin berlari kencang dan tak ada brbukitan yang mampu menahannya sehingga cuaca menjadi sangat dingin. Siapapun yang mencoba tinggal di sana maka cepat atau lambat pasti akan merasakan kehausan, kelaparan bahkan hingga kematian.
Di panggung kehidupan itu, ingatkan kita dengan kisahnya Nabi Ibrahim 'alaihi salam? Nabi Ibrahim membawa buah hatinya Ismail beserta ibunya Hajar jauh dari negeri Palestina menuju negeri yang tidak berpenghuni dan jauh dari peradaban manusia. Dia meninggalkan keduanya di tengah-tengah gurun nanti tandus tersebut.
Mungkin akan timbul pertanyaan mengapa Nabi Ibrahim meninggalkan buah hatinya beserta Hajar di tanah hampa yang tidak ada kehidupan disana? Jawabannya adalah karena perintah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maha suci Allah atas keagungan dan kebijaksanaan-Nya yang tidak dapat di jangkau oleh akal manusia. Adakah semua ini terjadi karena Allah Subhanahu wa Ta'ala ingin menyempurnakan rahasia-Nya? Allah menumbuhkan sebatanh pohon di atas lbah yang tandus, supaya dari tempat ini berdiri peradaban manusia, dan memancarkan dari pembahasan ini cahaya kenabian serta lahir dari rahimnya agama Islam untuk menerangi jagat raya dengan cahaya keadilan. 

Wallahu'alam

PipitAisyah/MARWAH

1 komentar: