Header Ads

MUBES DEMA Akhwat 2020-2021

Musyawarah Besar DEMA Akhwat 2020-2021


Musyawarah Besar Dewan Eksekutif Mahasiswi (DEMA) Akhwat STID Mohammad Natsir telah dilangsungkan pada Sabtu (31/10/2020) pukul 07.30. Acara Mubes pada kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya MUBES dilaksanakan melalui forum tatap muka dan diskusi terbuka secara langsung dengan seluruh mahasiswi. Maka pada MUBES kali ini, hanya bisa diikuti oleh beberapa Mahasiswi dengan ketentuan yang sudah dibuat oleh pihak panitia dan menggunakan aplikasi zoom sebagai wadah untuk melangsungkan acara ini.  

Acara MUBES pada kali ini menjadi tolak ukur berakhirnya masa bakti DEMA Akhwat STID Mohammad Natsir periode 2019-2020 . 

Hal ini pun dinilai dari presentasi laporan program kerja terlaksana maupun tidak terlaksana dari masing-masing departemen yang kini menjadi Demisioner.

"Seorang pemimpin harus mampu menggali dan merealisasikan segenap potensi yang dimiliki para bawahannya tanpa keterpaksaan untuk tujuan dan kepentingan organisasi. Menjadi wadah bagi mahasiswi untuk berkreasi dan berinovasi, membentuk da’iyyah yang berkarakter guna mewujudkan agent of change di era milenial dengan berlandaskan da’wah lillah. akhwati fillah rohimakumullahu jami’an."

(Ungkap Sri Rahayu Selaku Ketua Pelaksana MUBES DEMA 2020 dalam sambutannya)

Acara pembukaan ini turut dihadiri Ketua STID Mohammad Natsir, Dr. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I dan Staff STID Mohammad Natsir.

Dalam sambutannya, Dr. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I menyampaikan bahwa DEMA merupakan suatu wadah bagi mahasiswi untuk mengasah kepemimpinan dan keterampilan calon daiyyah dalam berorganisasi, Ia juga mengatakan bahwa kemampuan yang diasah dalam organisasi bukan semata - mata menjadi seorang pemimpin juga menjadi orang yang mampu dipimpin. Karena fakta dilapangan banyak muncul permasalahan akibat orang yang kurang terampil dalam mengelola diri dan organisasi.

Terhitung kurang lebih 100 mahasiswi menghadiri acara MUBES kali ini, peserta adalah perwakilan yang diutus masing - masing kelas dan jurusan.

Acara tersebut diawali dengan pelaporan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Dalam pelaporannya, banyak mahasiswi yang mengkritisi laporan dan mempertanyakan kinerja DEMA masa jabatan 2019-2020 ini.

Namun, pada akhirnya pertanyaan demi pertanyaan berhasil dijawab oleh pengurus BEM yang menjadi penanggung jawab dari program tersebut.


Berdasarkan data yang tercantum pada Laporan Pertanggung Jawaban, terhitung 41 program tercapai dan 10 program tidak tercapai. Masing - masing departemen berasumsi bahwa program yang tidak tercapai adalah program yang kini terhambat masa pandemi.


Meski demikian, anggota DEMA periode 2019/2020 tetap optimis dan menyemangati peserta bahwa masih ada kesempatan untuk memperbaiki kekurangan di periode selanjutnya.

(Novi Indiana)

Tidak ada komentar