Saatnya 23 Da'iyah Menghadapi Buku Besar
Saatnya 23 Da'iyah Menghadapi Buku Besar
Setelah mengikuti pembekalan selama satu hari, kini para da'iyah sudah resmi dilepas oleh Kampus STID Mohammad Natsir dalam acara Pelepasan ke 3 Da'iyah STID Mohammad Natsir (18/10/2018) di Cipayung Jakarta Timur. Dalam sambutannya di hadapan tamu undangan dan para da'iyah, Ustadz Dwi Budiman Assiroji sebagai ketua STID Mohammad Natsir mengatakan bahwa para da'iyah ini sudah siap dan matang untuk ditugaskan di lapangan. "Meskipun da'iyah kita alumni fakultas da'wah, tapi mereka juga tidak kalah dengan alumni fakultas tarbiyah", lanjutnya.
Dengan mengutip perkataan Pak Natsir, Ketua STID mengakatan "Saatnya para da'iyah ini menghadapi buku besar. Dulu kalian dihadapkan dengan buku kecil, sekarang kalian akan dihadapkan dengan buku besar yaitu da'wah yang sesungguhnya". Meskipun kebanyakan dari mereka akan terjun ke dunia pendidikan formal, tapi mereka tetap da'i Ilallah. Ketua STID Mohammad Natsir pun berpesan agar gelar da'iyah itu mesti selalu ada di depan dan melekat sampai akhir hayat. Mengajar adalah tugas sampingan , karena tugas utamanya adalah berda'wah.
Selain itu, ketua STID mengatakan kepada para tamu undangan, bahwa mahasiswi kami adalah mahasiswi yang mahal. Ketika jumlah permintaan para da'iyah ini meningkat, tapi stok yang kita punya hanya sedikit. "maka dari itu, kami meminta kepada lembaga yang sudah meminta mahasiswi kami, agar para mahasiswi kami ini dijaga dan dibimbing dengan baik" ujarnya
Dipenghujung sambutannya, ustadz Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I berpesan kepada para da'iyah agar mereka melaksanakan tugas da'wah ini dengan baik, karena mereka membawa dua nama besar, yaitu Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) dan almamter mereka, STID Mohammad Natsir. (Wijdi Atqiya)
Setelah mengikuti pembekalan selama satu hari, kini para da'iyah sudah resmi dilepas oleh Kampus STID Mohammad Natsir dalam acara Pelepasan ke 3 Da'iyah STID Mohammad Natsir (18/10/2018) di Cipayung Jakarta Timur. Dalam sambutannya di hadapan tamu undangan dan para da'iyah, Ustadz Dwi Budiman Assiroji sebagai ketua STID Mohammad Natsir mengatakan bahwa para da'iyah ini sudah siap dan matang untuk ditugaskan di lapangan. "Meskipun da'iyah kita alumni fakultas da'wah, tapi mereka juga tidak kalah dengan alumni fakultas tarbiyah", lanjutnya.
Dengan mengutip perkataan Pak Natsir, Ketua STID mengakatan "Saatnya para da'iyah ini menghadapi buku besar. Dulu kalian dihadapkan dengan buku kecil, sekarang kalian akan dihadapkan dengan buku besar yaitu da'wah yang sesungguhnya". Meskipun kebanyakan dari mereka akan terjun ke dunia pendidikan formal, tapi mereka tetap da'i Ilallah. Ketua STID Mohammad Natsir pun berpesan agar gelar da'iyah itu mesti selalu ada di depan dan melekat sampai akhir hayat. Mengajar adalah tugas sampingan , karena tugas utamanya adalah berda'wah.
Selain itu, ketua STID mengatakan kepada para tamu undangan, bahwa mahasiswi kami adalah mahasiswi yang mahal. Ketika jumlah permintaan para da'iyah ini meningkat, tapi stok yang kita punya hanya sedikit. "maka dari itu, kami meminta kepada lembaga yang sudah meminta mahasiswi kami, agar para mahasiswi kami ini dijaga dan dibimbing dengan baik" ujarnya
Dipenghujung sambutannya, ustadz Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I berpesan kepada para da'iyah agar mereka melaksanakan tugas da'wah ini dengan baik, karena mereka membawa dua nama besar, yaitu Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) dan almamter mereka, STID Mohammad Natsir. (Wijdi Atqiya)
Tidak ada komentar