Islamlah yang Bisa Merebut Al-Quds!
Dengan adanya pernyataan dari Presiden Amerika Serikat
Donald Trump mengenai pengakuan Yerussalem sebagai ibukota Israel, tentu
hal tersebut akan membuat umat Islam seluruh dunia merasa terpanggil.
Bagaimana tidak, tragedi penistaan Islam yang dilakukan oleh Ahok di
Jakarta beberapa bulan lalu mampu membuat umat Islam Indonesia berkumpul
satu suara dalam menyuarakan keadilan, apalagi dengan perebutan Al-Quds
oleh Israel, tentu hal tersebut bisa membuat umat Islam di seluruh
dunia bersatu.
Tapi, bagaimana kita merebut kembali Al-Quds? Syekh Shalih
Al-Utsaimin mengatakan, "tidak mungkin kita bisa merebut kembali Al-Quds
kecuali atas nama Islam, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi dan para
sahabat". Kenapa harus atas nama agama Islam? Rasulullah Shalallahu
alaihi wasallam bersabda:
“Tidak akan terjadi hari Kiamat sampai kaum muslimin memerangi Yahudi. Orang-orang Muslim akan memerangi Yahudi sampai orang yahudi itu bersembunyi dibalik batu dan pohon. Maka berkatalah batu atau pohon itu: “Wahai orang Muslim, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi dibelakangku, kemarilah dan bunuhlah" [H.R Bukhori dan Muslim]
Dalam hadits tersebut dikatakan bahwa pohon atau batu
menunjukkan orang yahudi kepada orang muslim dengan panggilan "Wahai
hamba Allah" (Yaa 'Abdallah), dan "Wahai orang Muslim" dengan nama
Islam. Rasulullah pun mengatakan dalam hadits tersebut, bahwa yang
memerangi kaum Yahudi adalah Umat Islam, bukan orang Arab.
Maka oleh karena itu, Syaikh Utsaimin menegaskan bahwa kita
tidak akan bisa menghabisi Yahudi atas nama Arab, tapi atas nama Islam.
Allah Ta’ala berfirman;
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِن بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ (الأنبياء: 105)
“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur setelah
tertulis di lauhil mahfudz bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba
Ku yang Shalih" [Q.S Al-Anbiya': 105]
.
.
Dalam ayat disebutkan bahwa Allah mewariskan bumi ini
kepada hamba Nya yang shalih. Jika kita termasuk hamba yang Allah
sebutkan dalam ayat tersebut, maka Allah akan mewariskannya dengan mudah
kepada kita tanpa harus bersusah payah. Kita tahu bahwa umat Islam dulu
bisa memiliki Palestina kareana agama yang mereka pegang. Umat Islam
tidak akan mampu menguasai Ibu Kota Persia, Romawi dan Mesir kecuali
dengan nama Islam. Seandainya pemuda-pemuda kita sadar bahwa tidak akan
ada kemenangan yang mutlak kecuali dengan Islam yang hakiki, bukan
Islam yang hanya tertulis dalam KTP.
Negeri Syam tidak akan bisa kita rebut –khususnya
Palestina- kecuali dengan apa yang telah dilakukan umat Islam zaman
dahulu, seperti Umar bin Khatab yang memimpin bala tentaranya saat itu,
dengan memberikan penanaman niat kuat bahwa mereka tidak berperang
kecuali hanya untuk menegakkan kalimat Allah. Jika kaum Muslimin bisa
mencapai hal itu, maka mereka juga akan mampu memerangi Yahudi sampai
kaum kaum Yahudi bersembunyi dibelakang batu dan pohon sebagaimana yang
dijelaskan pada hadits di atas.
Jika kaum Muslimin masih menganggap bahwa permusuhan
terhadap Yahudi hanyalah urusan politik, maka umat Islam tidak akan
pernah menang karena Allah tidak akan menolong kecuali yang menolong
agama Nya, sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an:
وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ
لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ * الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا
الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ
الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ (الحج: 40-41)
"…Allah pasti akan menolong orang-orang yang menolong
Agama-Nya, Sungguh Allah Maha Kuat, Maha Perkasa. yaitu orang-orang yang
jika Kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan shalat,
menunaikan zakat, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dan
kepada Allah lah kembali segala urusan" [Q.S Al-Hajj: 40-41]
.
.
Coba kita tengok umat terdahulu, mereka memenangkan
peperangan karena berpegang teguh pada tauhid, ikhlas karena Allah, dan
taat kepada Rasul. Mereka juga menjauhi hal-hal buruk, akhlak yang
tercela, kemungkaran, dan taqlid kepada musuh. Tapi masalahnya sekarang,
ada diantara orang-orang melihat bahwa mengikuti orang kafir merupakan
sebuah kemuliaan dan kehormatan. Mereka melihat bahwa kembali kepada apa
yang dilakukan para sahabat di zaman dahulu merupakan sebuah
kemunduran. Terbukti apa yang dikatakan dalam al-Qur’an:
"Dan apabila mereka meliahat orang-orang mukmin mereka mengatakan, "Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang sesat" [Q.S Al-Muthaffifin; 32]
Wahai kaum muslimin, mari kita kembali membaca dan
memperhatikan pada apa-apa terjadi dulu di zaman sahabat, sehingga kita
bisa mengambil apa yang mereka pegang dengan kuat sampai Allah
menetapkan kemenangan untuk kita. Kita sebagai umat Islam amesti
memperingatkan diri kita dari kejahatan-kejahatan nafsu dan
kejahatan-kejahatan orang-orang kafir. Kita meminta kepada Allah agar
menetapkan untuk kita semua kemenangan dalam menolong agama Nya.
(Kutub wa rasail Syaikh Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, jilid 8, hal. 117)
(Kutub wa rasail Syaikh Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, jilid 8, hal. 117)
Tidak ada komentar