Ustad Umar : Metode Tsaqifa, Solusi Pemberantasan Masyarakat dari Buta Huruf Al-Qur’an
(Mila Muflihat)
Seminar dimulai dengan pengenalan
KPQN (Kafilah Pembelajaran Al-Qur’an Nusantara) dan YAMJA (Yayasan Amal Mulia
Jakarta) yang menjadi pelopor dari kegiatan ini. Ustad Jayyad sebagai ketua
KPQN Jakarta menjelaskan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini merupakan salah
satu program KPQN yang ingin memberantas Indonesia dari buta huruf Al-Qur’an
terutama di kalangan orang tua.
Ahad
(23/10/2016) Tiga orang utusan Bidang Tahfidz Kampus C STID Mohammad Natsir
menghadiri kegiatan Seminar “Metode Tsaqifa”. Kegiatan ini dihadiri oleh
80 orang peserta dari wilayah Jabodetabek dan berlangsung dari pukul 09.06 –
14.30 WIB di Aula Masjid Al-furqon Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Kramat Raya
Jakarta Pusat dengan menghadirkan pemateri Ustad Umar Taqwim, S.Ag sebagai
Trainer Nasional & Penemu Metode Tsaqifa.
“Kegiatan ini diadakan dalam
rangka membantu masyarakat memberantas buta huruf Al-Qur’an, terutama kalangan
orang tua. Karena riset memuktikan bahwa 54% masyarakat kalangan tua belum bisa
membaca Al-Qur’an. Metode Tsaqifa telah terbukti dengan 5x pertemuan sudah
mampu membaca Al-Qur’an tingkat dasar. Harapan kami, para peserta seminar ini
bisa menjadi pelopor dan relawan membantu saudara kita untuk melek Al-Qur’an”
Jelas Ustad Jayyad.
Sebelum menjelaskan metode Tsaqifa,
Ustad Umar mencertikan awal mula penemuan metode Tsaqifa. Berawal dari murid
pertmanya yang berusia 65 tahun menjadi tantangan tersendiri bagi Ustad Umar
untuk mengajar Al-Qur’an pada seorang Ibu yang tak lagi muda. Hasil eksperimen
ini memunculkan suatu metode pengajaran Al-Qur’an yang dikonsep secara berbeda yang
diberi nama Tsaqifa. Nama Tsaqifa tidaklah memiliki arti secara khusus, ini
hanya diambil dari nama suatu Majelis Ta’lim tempat Ustad Umar mengisi
pengajian.
Metode Tsaqifa dirancang untuk
mengajarkan Al-Qur’an bagi orang dewasa hanya dengan 5x pertemuan. Tsaqifa memiliki
konsep pertemuan pertama dengan pengenalan huruf Hijaiyah, kedua pengenalan
tanwin, ketiga pengenalan tanda Mad, keempat pengenalan tanda baca, dan kelima latihan membaca Al-Qur’an. Tsaqifa
mengenalkan huruf Hijaiyah dengan rumus “Nama Saya Malarosa Kata Waja Toko Sofa
Ada Bahaya” yang merangkum 18 huruf Hijaiyah dan 10 huruf Hijaiyah lainnya dikenalkan lewat rumusan suara-suara atau
benda yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, seperti Huruf Sya yang
diidentikan dengan suara seseorang ketika mengusir ayam. Kunci dari metode
Tsaqifa adalah pengulangan untuk memperkuat ingatan sang murid, dimana setiap
pertemuan dikonsep adanya pengulangan pelajaran di pertemuan sebelumnya dan
mengutamakan yang terpenting dari yang penting, seperti mempelajari huruf
Hijaiyah dan tanda baca dari mempelajari tajwid dan tahsin.
Ustad Lulusan LIPIA ini mempraktekan
teknisi pengajaran dari setiap pertemuan metode Tsaqifa dan mengajak para
peserta untuk mempraktekan langsung metode tersebut.
Selain metode Tsaqifa dalam 5x
pertemuan, Ustad Umar menjelaskan langkah sebelum mengajarkan metode Tsaqifa yang
harus dimulai dengan pemberian motivasi dan keyakinan akan bantuan Allah untuk
mempelajari Al-Qur’an serta menguji kemampuan murid dalam membaca Al-Qur’an.
Acara diakhiri dengan komitmen dari
dari para peserta untuk menentukan target kuantitas murid yang akan dibebaskan
dari buta huruf Al-Qur’an yang berjumlah 720 murid dan digenapkan oleh panitia menjadi
1000 orang. Besar harapan panitia dan peserta target ini akan tercapai dalam
dua bulan kedepan.
Tidak ada komentar