BEM STID Mohammad Natsir Adakan Seminar Pemikiran
Oleh : Desi Rustini
Ketua
BEM STID Mohammad Natsir, Sya’atul Huda mengutip ungkapan Soekarno “Jas Merah,
jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Bukan untuk membangkitkan luka lama
namun kita tidak ingin generasi muda lupa tentang sejarah PKI.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi
Ilmu Dakwah Mohammad Natsir, hari Sabtu (24/09/2016) mengadakan seminar pemikiran
yang bertemakan “Mengenal Sejarah dan Ideologi PKI serta Ancamannya bagi Kedaulatan
NKRI”, di Aula Kampus B STID Mohammad Natsir Bekasi, Jawa Barat. Menghadirkan
Taufiq Ismail –Sastrawan dan Sejarawan- dan Ridwan Saidi –Budayawan Betawi- sebagai narasumber.
“Komunis
merupakan ideologi tanpa moralitas, tanpa kemanusiaan, tanpa ketuhanan.” tutur
Taufiq Ismail. “Tujuan ideologi ini ialah merebut kekuasaan dengan kekerasan,
menggulingkan seluruh kekuatan sosial yang ada. Ringkasnya tujuan dengan
menghalalkan cara. Selama kurun waktu 74 tahun, Partai Komunis membantai 4.500
jiwa perhari, sekitar 120 juta jiwa di 76 negara. Mereka korban kamp kerja
paksa, kelaparan massal karena gagalnya program ekonomi dan dibantai.”,
sambungnya.
Komunis
Gaya Baru yang bangkit (PKI telah bubar) tidak lagi mempropagandakan ideologi
komunis karena ideologi ini tidak laku. Tapi, tujuan mereka ialah untuk
membalas dendam atas peristiwa Januari hingga Maret 1965.
Taufiq Ismail mengapresiasi STID
Mohammad Natsir yang mengadakan seminar ini, untuk kembali melihat sejarah
Komunis yang kini banyak ditutup-tutupi oleh KGB. Diakhir acara moderator
berpesan agar kita banyak wawancara dan memperbanyak referensi bacaan mengenai
komunis
Tidak ada komentar