Header Ads

Nutrisi yang Menghidupkan Hati

Oleh: Marlina
…اَلسَّلَمُ عَلَيْكُمْ
إنّ الْحَمْدَ لِلِّه نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أنْفُسِنَا وَمِنْ
سَيْئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ للهُ فَلَا مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِي لَهُ. َأشْهَدُ أنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ .

Hasil gambar untuk hati yang sehat adalah
Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memuji, memohon pertolongan, memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari keburukan jiwa kita dan keburukan amal perbuatan kita. Siapa diberi petunjuk oleh Allah maka tak seorangpun sanggup menyesatkannya dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tak seorangpun sanggup memberikan petunjuk. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.(QS. Ali Imran: 102)
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al- Isra’: 36)


Teman-teman yang saya cintai karena Allah  Subhanahu wa Ta’ala,
Hati berperan bagi seluruh anggota badan kita ibarat raja bagi prajuritnya. Semua tunduk kepadanya, dan karena perintah hatilah maka istiqamah dan penyelewengan itu ada.  Seluruh tubuh merupakan pelaksana titah-titahnya.
Manusia pada umumnya memiliki tiga katagori hati, yakni: hati yang sehat, hati yang mati, hati yang sakit. Tentunya kita tidak ingin memiliki katagori hati yang sakit bahkan hati yang mati.
Hati yang mati, adalah dimana hati itu tidak mengenal siapa Rabbnya. Dan orang yang memiliki hati yang mati itu tidak beribadah kepada-Nya, enggan menjalankan perintah-Nya atau menghadirkan sesuatu yang tidak dicintai dan tidak diridhai-Nya. Hati yang seperti itu selalu berjalan bersama hawa nafsu dan kenikmatan duniawi, walaupun itu di benci dan dimurkai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Untuk itu agar kita semua terhindar dari memiliki hati seperti itu hendaknya kita selalu memupuk hati kita.
Diantara usaha kita dalam memupuk hati tersebut bisa dikatakan dengan memberikan nutrisi kepada hati kita tersebut. Hati memiliki kebutuhan terhadap berbagai bentuk ibadah/ketaatan, seperti kebutuhan tubuh kepada makanan dan minuman. Kedudukan segala jenis kemaksiatan seperti makanan beracun, yang akan merusak hati.
Seorang hamba benar-benar membutuhkan ibadah kepada Rabbnya, seperti halnya ia selalu mengkonsumsi nutrisi pada waktu-waktu tertentu demi menjaga kesehatan dirinya. Apabila ia sadar telah mengkonsumsi makanan beracun harus berusaha secepatnya untuk membebaskan tubuhnya dari pengaruh racun tersebut.
Seluruh ketaatan adalah mutlak bagi hidupnya hati. Adapun beberapa nutrisi untuk hati tersebut diantaranya, dzikrullah, tilawah Al-Qur’an, istighfar, doa, bershalawat atas Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam dan Qiyamullayl.
Teman-teman yang saya cintai karena Allah  Subhanahu wa Ta’ala,
Dzikir merupakan makanan pokok bagi hati dan ruh. Apabila seorang hamba kehilangannya, ia seperti tubuh yang tidak mendapatkan makanan pokok. Sungguh sangat memprihatikan. Dzikir juga dapat mengusir setan dan menundukkannya, juga menjadikan kita diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain itu juga, dzikir dapat menghilangkan kesedihan dan kegelisahan dari hati, mendatangkan kegembiraan, memberikan cahaya bagi hati dan wajah, dan menjadikan seorang hamba tersebut diingat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagai mana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam (QS. Al-Baqarah: 152)
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”
Dzikir juga merupakan obat dari kerasnya hati, dan kita berdzikir secara continue berarti memperbanyak usaha untuk selalu menyaksikan Hari Akhir. Dan membuat seseorang tersebut sibuk, hingga tidak sempat mengucapkan kata-kata yang bathil.
Adapun hasil dari kita berdzikir, maka hati pun kosong dari cinta pada segala sesuatu serta terputus dari semuanya. Kemudian, ia pun cenderung pada mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apabila ia mencintai sesuatu yang lain, maka ia mencintai nya dengan berlandaskan cintanya itu karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana dalam Al-Qur’an:
“Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.” (QS. Al-Muzzammil: 8)


Teman-teman yang saya cintai karena Allah  Subhanahu wa Ta’ala,
Selain itu, istighfar juga tidak kalah pentingnya dari dzikir. Dengan kita banyak berdzikir/memohon maghfirah. Maka kita mendapat penjagaan dari akibat buruk dosa-dosa. Hukum istighfar itu sama dengan doa, apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki maka ia akan menerima dan mengampuninya. Terlebih bila istighfar itu muncul dari hati yang benar-benar menyesal atas segala dosa, atau diminta pada saat-saat yang tepat, seperti pada waktu sahur (penghujung malam) dan seusai shalat.
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al-Mukmin: 60)


Telah jelas, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan siapa yang meninggalkannya dengan celaan yang keras, dan menggolongkannya sebagai orang sombong. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".(QS. Al-Mukmin: 60)
Kemudian, hendaklah kita bershalawat atas Nabi  Shalallahu Alaihi wa Sallam. karena setiap kebajikan akan dilipatgandakan sepuluh kali. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barang siapa bershalawat atasku sekali, Allah akan bershalawat atasnya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
Adapun nutrisi/gizi hati yang terakhir adalah Qiyamul-Layl (shalat malam). Karena shalat malam memiliki berbagai keutamaan. Diantaranya yaitu:
Al-Hasan Al-Bashri ditanya, mengapa orang-orang yang rajin shalat bertahajjud itu wajah mereka berseri-seri? Beliau menjawab, “Sebab, mereka menyendiri bersama Ar-Rahman, lalu Dia pakaikan kepadanya seberkas cahaya-Nya.”
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)
Abu Sulaiman menuturkan, “Orang-orang yang menghidupkan malam lebih senang daripada orang-orang yang melakukan perbuatan sia-sia. Seandainya tidak ada malam, niscaya aku tidak ingin menetap di dunia.”
Jadi, hendaklah kita itu selalu memenuhi nutrisi hati kita dengan dzikrullah, tilawah Al-Qur’an, istighfar, doa, bershalawat atas Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam dan Qiyamullayl. Agar hati kita tetap terjaga dan selalu mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Keutamaan shalat malam: sarana terkabulnya doa, dicintai Allah, aka nada kedekatan kepada Allah.
Hanya ini yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, jika ada kekurangan dan kesalahan saya mohon maaf. Kebenaran itu datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan yang salah itu datangnya dari diri saya pribadi. Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat untuk kira semua. Amin
Wassalam,
  1. Dzikir
  2. Istighfar
  3. Shalawat
  4. Qiyamullail


Tidak ada komentar